Senin, 31 Agustus 2009
Dony Siregar Digandoli
MALANG – Rencana besar Arema untuk mendatangkan beberapa mantan pemain pilar Persijap Jepara terhalang kendala. Hal ini menyusul salah satu dari pemain incarannya tersebut memutuskan untuk bertahan di Gelora Bhumi Kartini, kandang Persijap. Dia adalah gelandang bertahan elegan Dony Fernando Siregar.
Pemain kelahiran Medan, 27 September 1983 ini menerima tawaran kontrak manajemen Persijap. Selain itu, keberadaan pelatih Persijap, Djunaidi yang selama ini memberi kesempatan besar baginya masuk starter tim juga menjadi pertimbangannya. Meski sejatinya, dia juga sangat tertarik dengan tawaran gabung dari manajemen Singo Edan.
‘’Mohon maaf banget Mas, aku sudah deal di Persijap. Mereka menaikkan nilai kontrakku. Pelatih juga pingin aku tetap di Persijap. Mungkin tahun depan, aku bisa bergabung Arema,” terang Dony kepada Malang Post, sore kemarin.
Mantan pemain Persmin Minahasa dan Persiku Kudus ini mengaku tidak khawatir dengan perkembangan khabar seputar krisis financial yang melanda Persijap. Dia pun cuek saja meski mendengar beberapa petinggi di jajaran manajemen tim sengaja berniat menggadaikan surat keputusan kepegawaiannya (PN) demi mendapatkan kucuran dana talangan sekitar Rp 2 Miliar, sebagai dana awal kontrak pemain.
‘’Dari dulu Persijap kayak gitu mas, lagu lama. Toh ujung-ujungnya semua lancar-lancar saja. Cuma gebrakan buat dewan doang biar dana bisa langsung cair,” ujar pemain berpostur 168 centimeter.
Selain Dony, Arema juga ngebet mendatangkan pemain Persijap meliputi striker Pablo Alejandro Frances (Argentina), gelandang kiri Fachrudin dan gelandang kanan Johan Juansyah. Plus, stopper garang asal Malang Selatan, Kasiadi yang gabung Persijap musim 2007. Pemain berkarakter keras yang musim lalu sukses mengantarkan Persisam Samarinda menjadi juara Divisi Utama.
Herman Langsung Tangani Meiga
MALANG-Pelatih kiper Herman Kadiaman akhirnya tiba di Bhumi Arema, Minggu (30/8) malam. Pelatih asal Makassar ini memenuhi janjinya bertemu manajemen skuad Arema. Pasalnya, dia dipercaya memegang kendali pelatih kiper Singo Edan di Super Liga 2009-2010.
Seperti diberitakan Malang Post sebelumnya, Herman dan Arema sudah saling sepakat atas kerjasama kerja. Deal itu dicapai dari negosiasi kontrak kedua belah pihak melalui telepon. Walhasil, kedua belah pihak hanya tinggal melanjutkan pembicaraan ringan seputar isi draft kontraknya.
‘’Tidak ada masalah soal kontrak. Prinsipnya, saya tidak neko-neko tawarkan poin kontrak kerjasama saya dengan Arema. Semuanya beres. Sore ini (kemarin, Red), saya mulai resmi melatih di Arema,” ujar Herman usai latihan tim di Lapangan Dirgantara Lanud Abdurahman Saleh, sore kemarin.
Sikap professional tinggi ditunjukkan Herman meski proses tanda tangan kontraknya dengan Arema baru dilakukannya hari ini. Mantan pelatih kiper PSM Makassar ini langsung memberikan menu latihan kepada para kiper Arema. Kebetulan, salah satu kiper resmi Arema, Kurnia Meiga Hermansyah juga sudah tampak gabung latihan, sejak sore kemarin. Selain Meiga, dua kiper Arema U-21 juga kebagian menu latihan yakni Aji Saka dan Effendi Dwi Cahyo.
‘’Soal kontrak, Herman tinggal TTD (tanda tangan, Red) saja. TTD-nya akan dilakukan besok (hari ini, Red),” terang Muhammad Taufan, Sekretaris Arema, terpisah.
Lokal Tinggal Tanda Tangan
MALANG – Hari ini, jika tidak ada halangan skuad Arema akan resmi memiliki tambahan amunisi jelang turun di Super Liga, musim ini. Pasalnya, beberapa pemain yang masuk daftar kontrak Singo Edan diagendakan membubuhkan tanda tangan kontrak. Hal ini setelah kedua belah pihak sudah menjalani negosiasi final atas kontrak kerjasama.
Konon, diantara mereka adalah Arek-arek Malang yakni pemain lawas Beny Wahyudi, Juan Revi Auriqto dan Hermawan. Plus, pemain-pemain luar Malang yang didatangkan ke Arema. Diantaranya bek kiri Jalaludin Main (eks Persiba Balikpapan), stopper Gunawan Dwi Cahyo (eks PSIS Semarang) dan striker Gery Setya Nugraha (eks Pelita Jaya, Jawa Barat).
‘’Doakan lancar, diharapkan pemain-pemain yang kami undang negosiasi kontrak Sabtu lalu, segera resmi sebagai pemain Arema. Serta beberapa pemain lainnya yang menjadi incaran kami,” terang Sudarmaji, Media Officer PT Arema Indonesia kepada Malang Post, sore kemarin.
Sementara itu, bagi dua pemain lawas Arema, Ahmad Bustomi dan Ronny Firmansyah yang belum memenuhi panggilan manajemen, diagendakan juga negosiasi kontrak hari ini. Demikian, dengan para pemain yang baru datang gabung latihan di Arema. Tak terkecuali, Wahyu Wijiastanto dan Satria Nurjaman, eks Persema Malang dan Persikad Depok.
Bidik Pemain Naturalisasi
MALANG – Sejak musim ini, PT Liga Indonesia sebagai pengelola kompetisi Indonesia Super League (ISL), memutuskan dua dari lima kuota pemain asing peserta Super Liga adalah pemain Asia. Sisanya non Asia.
Kuota tersebut bakal dimaksimalkan Arema untuk membangun kekuatan terbaik. Singo Edan pun tak hanya terpaku berburu pemain dari Korea Selatan, Jepang dan Australia, tapi juga Negara lain di Asia.
Demi menggapainya, Singo Edan juga memperluas perburuannya menuju negeri Singapura. Konon, sang juara Copa Indonesia dua kali ini sedang menginginkan dua pemain asal Singapura.
Termasuk diantaranya adalah pemain naturalisasi Singapura yang membela The Lion, julukan pemain timnas Singapura. Untuk posisi, Arema akan terfokus pada dua posisi yakni striker dan stopper. Siapa saja dari pemain-pemain tersebut masih disimpan rapat manajemen Arema. Mereka tidak mau membuka sedikitpun seputar data pemain buruannya.
Munculnya nama pemain yang masuk daftar TO tersebut berasal dari rekomendasi pelatih Arema, Robert Rene Alberts (Belanda). Kini, manajemen sedang melobi beberapa agen pemain untuk mendapatkan pemain berkualitas di dua posisi itu.
‘’Semuanya bisa terjadi mengenai perburuan Arema untuk mendapatkan dua pemain asing Asia berkualitas. Tidak ada yang tidak mungkin dan bisa dari negara manapun di Asia. Lihat perkembangannya saja,’’ terang Sudarmaji, Media Officer PT Arema Indonesia ketika dikonfirmasi Malang Post tentang pemain Asia incaran Arema, sore kemarin.
Sumber Malang Post menyebut, Arema sedang merayu tiga pemain Singapura yang sudah disahkan menjadi warga negara Singapura. Masing-masing adalah Agu Casmir (asal Nigeria), John Wilkinson (asal Inggris), dan Aleksander Duric (asal Serbia).
Dengan pasokan pemain impor ini, Singapura berhasil merebut gelar juara Piala AFF 2007. Konon, defender Duric berpeluang berbaju Singo Edan seiring kedekatannya dengan Roman Chmelo yang diproyeksikan bertahan di Arema.
Disamping itu, Arema juga melirik lima pemain naturalisasi milik Singapura lainnya yang tampil pada Piala AFF 2008. Mereka adalah Emuejeraye Precious (Nigeria), Shi Jiayi (Cina), Aleksandar Duric (Bosnia), Mustafic Fahrudin (Serbia) dan Bennett Daniel Mark (Inggris). Sebelum balik ke Malaysia, Rene juga menegaskan Arema harus mencari pemain asing Asia yang benar-benar berkualitas.
‘’Diantara dari mereka, khususnya pemain berposisi di stopper dan striker yang akan direkrut Arema. Manajemen Arema sedang menyiapkan mega dana untuk memenuhi ambisinya. Keberadaan mereka dibutuhkan untuk menambah kekuatan tim yang dinilai sudah kalah start dalam mempersiapkan diri ke Super Liga, musim ini,’’ terang sumber yang mewanti-wanti namanya tidak disebutkan.
Menanggapi hal ini, manajemen Arema tetap memilih diam tidak berkomentar. ‘’Ditunggu saja, kalau semuanya sudah clear, manajemen pasti akan mengumumkannya. Baik siapa saja pemain asing dan lokal yang akan menyusul resmi gabung Arema,’’ ujar Rendra Kresna, Manajer Arema, terpisah.
Duo PSM Balik ke Arema
Dua pemain yang musim lalu memperkuat Arema, Zulkifli dan Hendra Ridwan,yang baru saja didepak manajemen PSM Makasar berpeluang kembali gabung Arema bila mendapat rekomendasi dari Pelatih baru.
Manajemen mendepak Zulkifli dan Hendra Ridwan karena dinilai kurang serius membela PSM musim depan. Keduanya absen latihan dan puncaknya tidak dimainkan saat PSM beruji coba dengan klub lokal akhir pekan lalu.
"Kedua pemain itu tidak memiliki itikad baik dan bersungguh sungguh ingin membela PSM, maka kami terpaksa mendepak keduanya,"kata Ketua Umum PSM, Ilham Arief Sirajuddin.
Zulkifli dan Hendra Ridwan musim lalu mengalami performa naik turun bersama Arema. Hendra menjadi pilar lini tengah Arema hingga memasuki putaran kedua. Mantan pemain Timnas usia 23 itu mencetak satu gol ke gawang Persipura saat Arema kalah di Jayapura.
Sedangkan Zulkifli yang lebih sering dimainkan sebagai pemain pengganti, mencetak dua gol, masing masing di Liga Super saat Arema menang 2-1 atas tuan rumah Persijap, dan satu gol pada leg pertama babak 32 besar Copa Indonesia ketika Arema mengalahkan Persibo Bojonegoro 2-1 di Stadion Kanjuruhan.
Akhir Agustus ini, Arema telah mendatangkan satu pilar dari PSM Makasar, yakni pelatih kiper Herman Kadiaman, yang sebelumnya juga pernah di Arema saat Kepelatihan Miroslav Janu.
Minggu, 30 Agustus 2009
Bajak Persijap
MALANG – Perburuan pemain yang dilakukan Arema, benar-benar all out. Pemain-pemain inti dari dua tim ternama, Persija Jakarta dan Persijap Jepara, ‘dibajak’ untuk gabung dengan skuad Singo Edan.
Setelah nama-nama duet striker Bambang Pamungkas dan Alyudin, plus Leo Soputan serta Leonard Tumpamahu, dihubung-hubungkan segera merapat ke Arema, kini bidikan beralih ke Persijap Jepara.
Tidak tanggung-tanggung, lima pemain tim berjuluk Laskar Kalinyamat masuk daftar bidikan. Mereka adalah penyerang asing Pablo Alejandro Frances (Argentina), gelandang Doni Fernando Siregar, gelandang kiri Fachrudin dan gelandang kanan Johan Juansyah. Keempat pemain ini adalah amunisi utama dan aktif memperkuat Persijap dibawah arahan pelatih Djunaidi yang sempat masuk daftar calon pelatih Arema, hingga akhir kompetisi musim lalu.
Sedangkan, satu nama lainnya yakni stopper garang asal Malang Selatan, Kasiadi yang merupakan punggawa Persijap musim 2007. Pemain berkarakter keras yang musim lalu turut sukses mengantarkan Persisam Samarinda menjadi juara Divisi Utama tersebut diharapkan bisa menjadi bagian kokoh tembok pertahanan Arema.
‘’Beberapa pemain Persijap memang sesuai dengan apa dibutuhkan Arema saat ini. Itupun di beberapa posisi, jadi tidak hanya satu posisi saja. Siapa saja dari pemain itu, datanya sudah kami serahkan ke manajemen,’’ ujar Joko ‘Gethuk’ Susilo, asisten pelatih Arema, kepada Malang Post, kemarin.
Konon, keberadaan Pablo Frances diproyeksikan menjadi sang penghancur lini belakang lawan. Naluri gol, agresifitas dan body ball tinggi yang ditunjukkannya selama tampil membela Persijap, membuat kubu Arema kesengsem mengikatnya.
Sedangkan, Dony Siregar yang dikenal sebagai jendral lapangan tengah Persijap ini diposisikan menggantikan Ahmad Sambiring Usman yang gabung Persisam.
Sementara, Fachrudin dan Johan Juansyah akan menjadi bagian kekuatan sektor serangan dari sayap Arema. Pasalnya, Singo Edan kini telah kehilangan Arif Suyono yang gabung Sriwijaya FC Palembang dan Fandy Mochtar yang ikut membela Persisam. Termasuk, Kasiadi yang akan menggantikan peran sentral Suroso yang kini membela Persema.
‘’Sudah ada pemain yang resmi menyusul gabung Arema. Soal nama-namanya tunggu saja rilisnya. Yang pasti, pemain ini akan menjadi bagian kekuatan Arema musim ini,’’ terang Rendra Kresna, Manajer Arema saat dikonfirmasi terpisah.
Sementara itu, Dony Siregar membenarkan dirinya telah mendapat tawaran gabung Arema. Hanya saja, sang kapten Persijap musim lalu ini mengaku belum membubuhkan tanda tangan kontrak dengan Arema. Namun, dia mengisyaratkan berpeluang besar akan berkostum Singo Edan untuk musim mendatang.
‘’Sudah ada pembicaraan dengan manajemen Arema kok mas, tapi aku belum tanda tangan kontrak. Mungkin saja, ada pemain Persijap lainnya juga mendapat tawaran sama dari Arema, tapi aku nggak tahu,’’ kilah Dony yang khabarnya akan segera ke Malang, awal September ini.
Pato Gabung Persik
Penyerang asal Chile yang musim lalu memperkuat Arema, Patricio “Pato” Morales, dikabarkan segera bergabung dengan Persik Kediri setelah tidak mendapat kepastian dan prioritas gabung dari Arema musim ini.
Pato berencana datang ke Indonesia akhir Agustus ini. Meski sempat terkendala tiket penerbangan dari Chile, kedatangan Pato di Indonesia tinggal menunggu waktu saja.
Pato yang sudah cocok dengan kompetisi di Indonesia mengaku memprioritaskan Arema karena senang dengan atmosfir sepak bola Malang dan dukungan Aremania.
Selain itu, Arema merupakan klub pertama Pato di Indonesia. Pemain berusia 31 tahun itu bergabung dengan Arema saat kepelatihan Miroslav Janu, dan berlanjut pada putaran kedua musim lalu.
“Setelah Dede Tamboura (striker seleksi) pergi, segera didatangkan striker asing lainnya. Katanya, yang didatangkan adalah Pato,” kata pelatih Persik, Edi Paryono.
Persik telah mengontrak dua pemain asing yakni O.K John dan Amarildo Souza. Pato diproyeksikan sebagai pemain asing non Asia ketiga milik Macan Putih musim depan.
Sabtu, 29 Agustus 2009
Pemain Muda Menjanjikan
MALANG–Keinginan pelatih Robert Rene Albert untuk membangun amunisi skuad Arema dengan dibumbui keberadaan pemain muda ditanggapi serius manajemen Arema. Akhir pekan kemarin, manajemen tim berjuluk Singo Edan ini sengaja mendatangkan total tiga pemain muda ke kandang singa, secara bertahap sejak Jumat (28/8) lalu. Adalah defender Gunawan Dwi Cahyo, striker Gery Setyo Nugroho dan bek kiri Jalaludin Main.
Meski belia, namun mereka mengantongi pengalaman tampil di ajang resmi kompetisi. Gunawan pilar utama lini belakang PSIS Semarang 2009-2009. Sedangkan, Gery adalah mantan striker Pelita Jaya Jawa Barat, dan sebelumnya juga pernah membela Persmin Minahasa di musim kompetisi Divisi Utama 2006 lalu. Sedangkan, Jalaludin juga sangat diperhitungkan kemampuannya, bahkan pernah tercatat memperkuat timnas U-23.
‘’Mereka sebatas baru ikut gabung,” singkat Muhammad Taufan, Sekretaris Tim Arema kepada Malang Post menyangkut kedatangan dua pemain tersebut disela-sela mendampingi tim latihan, kemarin.
Arema sangat ngebet mengikat ketiganya. Pelatih asal Cepu ini juga sudah memasukkan ketiganya dalam skema permainan tim di Lapangan Dirgantara Lanud Abdurahman Saleh, sore kemarin. Gethuk sendiri juga tergabung dalam Tim Lima. Demi menggapai ambisinya, Arema sengaja menyiapkan penginapan bagi keduanya selama di Malang.
Penampilan kedua pemain ini cukup menjanjikan. Bahkan beberapa public sepakbola Malang Raya dan Aremania yang menyaksikan langsung sesi latihan tampak terpukau dengan kemampuan keduanya. Keduanya juga tidak canggung menjalani latihan sekalipun baru pertama kali. Mereka sepertinya juga menunggu kelanjuran program Arema kedepan.
‘’Saya dikontak manajemen Arema dan diminta langsung saja datang ke Malang. Saya sendiri memang sudah tidak lagi di Pelita Jaya,” terang Gery yang asli Tuban ini kepada Malang Post, terpisah, yang juga diamini Gunawan dan Jalaludin. (poy/jon)
Turunkan Pemain U-21
MALANG–Hingga kemarin, Arema belum memutuskan skuad mana yang diturunkan pada Piala Gubernur (PG) 2009, September nanti. Meski Singo Edan dipastikan mengawali kiprahnya pada ajang tahunan Pengda PSSI Jatim itu di Grup C yang digeber di Stadion Surajaya Lamongan. Arema akan satu grup dengan tuan rumah Persela Lamongan dan Mojokerto Putra (MP).
Lagi-lagi, manajemen Arema juara Copa Indonesia dua kali ini akan terlebih dahulu membahasnya. Namun, Arema tampak condong menurunkan Arema U-21. Pasalnya, tim ini lebih siap dibanding tim senior Singo Edan yang bakal ditangani pelatih Robert Rene Alberts masih dalam penyusunan komposisi pemain. Hanya saja, Arema U-21 konon akan diperkuat keberadaan pemain asing seleksi tim senior.
‘’Untuk sementara, kami terpenting daftar dan ikut serta tampil di PG saja dulu. Soal tim mana yang akan diturunkan nanti, kami masih akan membahasnya,” singkat Muhammad Taufan, Sekretaris tim Arema saat dikonfirmasi Malang Post, siang kemarin.
Tugas berat tentunya sedang menghadang Arema demi memperbaiki prestasinya di PG, musim lalu. Runner up PG 2008 ini akan mengawali kiprahnya dengan menantang tuan rumah Persela yang notabenenya sudah lebih dulu menyusun kekuatan jelang turun Super Liga. Meski Arema U-21 juga punya pengalaman tampil di babak penyisihan pertama PG, tahun lalu
Tiga Nego, Satu Tak Datang
MALANG–Manajemen Arema bergerak menindak lanjuti rekomendasi tim pelatih atas hasil seleksi pemain. Kemarin, manajemen Singo Edan mengundang empat pemain diajak negosiasi kontak di Sekretariat Arema, Jalan Panderman 2A Malang. Tiga diantaranya memenuhi undangan tersebut, sedangkan satu diantaranya tidak memenuhinya.
Sudarmaji, Media Officer Arema membenarkan hal ini. Namun, dia tidak merinci siapa saja dari empat pemain yang diundang negosiasi. Mantan wartawan ini menyebut, hasil yang didapat dari negosiasi akan disampaikan ke jajaran PT Arema Indonesia dan Yayasan PS Arema. Tiga pemain datang, satu sisanya tidak memenuhi undangan hingga Sekretariat Arema, tutup pukul 13.00 WIB.
‘’Tadi, kami bertemu tiga pemain untuk negosiasi. Pada intinya, kami ingin tahu komitmen para pemain ini untuk Arema ke depan, diantaranya soal nilai kontrak. Hasil negoisasi ini akan kami sampaikan ke manajemen sebelum ditindak-lanjuti,” ujar Darmaji saat ditemui Malang Post, petang kemarin.
Menurut sumber terpercaya Malang Post, tiga pemain yang datang dalam undangan manajemen Arema tersebut adalah gelandang Juan Revi Auriqto, bek kanan Beny Wahyudi dan bek kiri Hermawan. Mereka secara bertahap menghadap manajemen Arema. Sedangkan, satu pemain yang tidak memenuhi undangan itu adalah gelandang Ronny Fimansyah.
Keempat pemain ini juga tampak dalam sesi latihan Arema di Lapangan Dirgantara Lanud Abdurahman Saleh, sore kemarin. Selain mereka, manajemen Singo Edan juga akan mengundang defender Putra Habibi dan gelandang Ahmad Bustomi untuk negosiasi kontrak. Khusus Beny, Rony dan Bustomi tercatat pemain Arema musim lalu, dan pembicaraan seputar perpanjangan kontrak.
‘’Satu dua hari ini, kami akan secepatnya memutuskannya. Soal siapa yang sudah nego, kami tidak dapat merincinya. Nanti saja kalau sudah deal dan resmi kontrak, kami akan sampaikan,” tambah Sudarmaji sembari mengatakan manajemen akan menggelar rapat dalam dua hari ini demi membahas proses perburuan pemain.
Rony Dampingi Markus
MALANG – Jika tidak ada halangan, Herman Kadiaman menginjakkan kakinya ke kandang singa, hari ini. Pria asal Makassar ini digadang-gadang manajemen Arema untuk mengisi posisi pelatih kiper Arema. Konon, kedua belah pihak sudah tercapai kesepakatan kerja dan tinggal mengarah tanda tangan kontrak.
Herman merasa tertantang mendampingi kinerja pelatih baru Arema, Robert Rene Alberts (Belanda). Dia siap menangani keberadaan dua kiper yang kini sudah resmi berkostum Singo Edan sepanjang tim tampil di ajang resmi musim ini. Yakni, kiper nomor satu Indonesia, Markus Horison dan kiper timnas U-23, Kurnia Meiga Hermansyah.
‘’Tentu sebuah komposisi bagus setelah Arema memiliki Markus yang baru gabung dan Meiga yang semusim gabung tim. Ini bekal bagus Arema di posisi kiper. Mental dan kemampuan mereka sudah teruji,” puji Herman sembari menegaskan akan melanjutkan bahasan seputar kontrak dengan manajemen Arema setiba di Malang.
Hanya saja, mantan kiper Putra Samarinda di era Galatama ini sedikit khawatir jika kedua kiper ini kemudian harus meninggalkan kandang singa, ketika tenaganya dibutuhkan Arema. Itu terjadi jika keduanya sama-sama terpilih untuk membela skuad Merah Putih disaat kompetisi berjalan. Hal tersebut dianggap Herman sangat merugikan Arema. Meski PSSI memberlakukan program training center buka tutup, dia yakin Markus dan Meiga akan tidak dalam kondisi terbaik.
Pasalnya, keduanya punya recovery minim saat akan kembali membela tim. Karena itu, Herman berharap ada satu kiper lagi di Arema dengan mental dan kualitas mumpuni, sebagai amunisi tambahan. Sosok kiper Rony Tri Prasnanto, yang sempat seleksi di Arema, beberapa hari lalu, pun menjadi pilihannya. Mantan kiper Persitara Jakarta Utara ini sekaligus melengkapi amunisi tiga kiper ideal Singo Edan, musim ini.
‘’Saya pikir, Rony layak melengkapi posisi ideal Arema. Saya rasa, dia adalah kiper yang punya mental tanding cukup bagus, selain kualitas yang sudah diketahui. Dia masih di sana? Kalau bisa, dia bisa gabung nanti,” tambah Herman mengomentari keberadaan Rony.
Senin, 24 Agustus 2009
Lopes berlabuh ke Persiba Balikpapan
Setelah dikabar kabarkan diincar arema dan dipastikan secara lisan telah Deal dgn arema, ternyata Julio Lopes resmi berlabuh ke Persiba. Lopez digaet tim berjuluk "Beruang Madu" itu dengan harga sekitar Rp. 1,2 milyar. Pupus sudah harapan arema bisa memiliki pemain yang berjuluk "Jilo" ini.
Disisi lain seperti dilansir "ongisnade.net" Manajemen arema terus berburu pemain baru, diantaranya adalah Richard Caceres dan Jefferson Viera Da Cruz. Jefferson ditawarkan ke Arema dengan Bandrol sebesar Rp.800 juta permusim.Pemain yang musim lalu membela Cruz Azul Hidalgo (divisi dua meksico) itu pernah bermain di Jepang selama empat tahun dan menyandang gelar pemain terbaik Liga Jepang 2003.
Markus Horison Resmi Bergabung Dengan Arema
Sempat dikabarkan masih dalam proses negosiasi dan belum menandatangani kontrak,Markus Horison kini resmi bergabung dengan Arema Malang.Mantan kiper PSMS Medan itu menerima tawaran Arema stelah tidak mendapat kepastian dari Persija Jakarta yang juga berminat kepadanya.Di Arema, markus dikontrak sebesar 750 juta untuk satu musim kompetisi.
"Saya ingin bermain di persija musim depan,terlebih setelah mereka menghubungi saya.Tapi setelah sekian lama saya tunggu,tidak ada kelanjutan,hingga akhirnya saya menerima tawaran Arema,"ujar markus seperti dilansir Goal.
"Saya pernah tanya ke BP (Bambang Pamungkas, rekan marskus di timnas) apakah persija serius merekrut saya".
"Tapi BP juga tidak ada jawaban pasti.Dia sendiri bahkan mengaku belum mendapat kejelasan dari manajemen persija."
Manajer Arema Rendra Kresna mengungkapkan,Perekrutan Mrkus merupakan bagian dari ambisi Singo Edan meenmbus empat besar musim depan.
"Selain Markus kami juga sedang berburu pemain berkualitas.Dengan dana sekitar 20 milyar, kami optimis bisa mendatangkan pemain yang diharapkan, "jelas Rendra.
Arema Siapkan Rp12 Miliar untuk Pemain
Malang - Arema Malang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp12 miliar untuk kebutuhan kontrak pemain, pelatih dan asisten pelatih yang bakal berlaga di ajang Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010.
Direktur PT Arema Indonesia, Gunadi Handoko, Senin, mengakui, dana sebesar Rp12 miliar itu berasal dari sponsor, yakni PT Bentoel sebesar Rp7,5 miliar dan selebihnya sponsor beberapa perusahaan.
"Total dana tunai yang akan kami kucurkan untuk Arema selama satu musim ini sekitar Rp20 miliar, Rp12 miliar untuk belanja pemain dan pelatih, sedangkan Rp8 miliar sisanya untuk operasional pertandingan kandang dan luar kandang," katanya.
Mengenai biaya operasional lainnya, seperti mes, tempat latihan serta kebutuhan makan minum pemain, ia mengatakan, ditanggung oleh Wali Kota Batu Eddy Rumpoko.
Menurut dia, pemain yang menjadi bidikan Arema untuk memperkuat tim Singo Edan selama satu musim kompetisi 2009/2010 beberapa di antaranya berstandar pemain tim nasional (timnas).
Ia berharap, dengan kucuran dana cukup besar dan diperkuat pemain dan pelatih berkualitas, Arema mampu mengukir prestasi lebih baik dari musim sebelumnya, bahkan yayasan sudah memasang target menembus empat besar pada akhir kompetisi.
Salah seorang pemain timnas yang menjadi bidikan Arema adalah Markus Horison (kiper) sebagai kiper utama dan Kurnia Meiga sebagai kiper kedua. Sebelumnya manajemen Arema juga sudah "deal" secara lisan dengan Julio Lopez, namun oleh agennya Nelson Sanchez justru diberikan pada Persiba Balikpapan.
Pemain lama Arema yang memperkuat tim Singo Edan pada musim kompetisi 2008/2009 dan masih terikat kontrak dengan manajemen, adalah Kurnia Meiga, Dendy Santoso dan Benny Wahyudi.
"Kami berharap pelatih Arema yang baru, Robert Rene Albert, segera datang ke Malang dan menandatangani kontrak sehingga pada awal September nanti sudah bisa menggelar latihan resmi," tegasnya.
Minggu, 23 Agustus 2009
Markus Horison Gabung Arema
Pamor Arema terus terjaga. Klub berlogo kepala singa tersebut tetap menjadi sandaran pemain bintang yang ingin mengembangkan karir. Kiper nasional Markus Horison dikabarkan mulai merapat ke Arema. Bahkan, mantan kiper PSMS Medan itu telah mencapai deal dengan Singo Edan (sebutan Arema).
Manajemen Arema menyepakati nilai kontrak Markus sebesar Rp 750 juta untuk satu musim kompetisi. Bahkan, manajemen Arema dikabarkan telah memberikan uang muka kepada Markus. Itu dilakukan karena manajemen tidak ingin kasus Julio Lopes terulang. Saat mencapai deal dengan Lopes secara lisan, Nelson Sanchez -agen Lopes- memberikan pemainnya tersebut ke Persiba Balikpapan.
Markus diproyeksikan untuk menjadi kiper utama Arema. Artinya, kesempatan kiper muda Meiga Kurnia Hermansyah untuk tampil sebagai kiper utama cukup berat. Kiper timnas U-23 itu harus mampu menunjukkan bahwa kemampuannya di atas Markus. "Markus memang menjadi kandidat kuat kiper utama Arema musim ini," ujar Direktur PT Arema Gunadi Handoko kemarin (23/8).
Selain Markus, Arema meminati striker asal Brasil Jefferson Vieira da Cruz. Dia pernah bermain di Jepang selama empat tahun. Bahkan, Jefferson pernah menyandang gelar sebagai pemain terbaik Liga Jepang pada 2003.
Manajer Arema Rendra Kresna berharap segera ada keputusan tentang status Markus dan beberapa pemain bidikan Arema dalam minggu ini. Targetnya, tim sudah terbentuk akhir Agustus nanti sehingga skuad Arema bisa menjalani latihan resmi awal September mendatang
Robert Rene Jadi Pelatih Arema
Melalui Ketua Yayasan Arema Malang, Muhammad Nur, mengabarkan jika timnya resmi memilih pelatih asal Belanda, Robert Rene Alberts untuk Liga Super Indonesia musim 2009/2010.
Sebelumnya nama-nama seperti Yudi Suryata, Sartono Anwar, Suharno, Gusnul Yakin, Rudy Keltjes, dan Ivan Kolev sempat menghiasi bursa pelatih tim berjuluk "Singo Edan" itu.Namun akhirnya kabar dipilihnya Robert ini disampaikan langsung M. Nur di Malang, Sabtu (22/8) kemarin setelah manajemen memutuskan untuk memilihnya usai ia menyampaikan visi dan misinya.
"Beberapa pelatih lokal telah menyampaikan visi dan misinya di hadapan manajemen. Tapi kami akhirnya memilih Rene sebagai pelatih setelah penilaian dan masukan dari berbagai pihak,'' katanya.
"Satu pengalaman Robert dalam kepelatihan adalah pernah menjabat sebagai direktur pelatihan timnas Korea Selatan, 2002 sampai 2004. Ia pun pernah menjadi anggota tim penilai Piala Dunia 2002 saat Korsel dan Jepang menjadi tuan rumah bersama,'' tambahya.
Meski belum memiliki pengalaman di Indonesia, namun Robert sedikit tahu karakter sepakbola Asia Tenggara karena pernah menjabat sebagai Direktur Teknis Federasi Sepakbola Malaysia (FAM).
Selain itu, musim lalu ia pernah melatih klub Divisi Utama Malaysia, Sarawak FA. Robert pun telah memiliki lisensi UEFA dan AFC yang membuatnya lolos kualifikasi sebagai pelatih timnas dan klub profesional di Eropa dan Asia.
"Robert dikenal sebagai pelatih spesialis membina pemain muda dan sesuai dengan rencana Arema musim depan yang mengorbitkan pemain muda dan pemain lokal,'' kata M. Nur lagi.
Dijadwalkan, ia akan tiba di Malang pada 27 Agustus pekan depan, sedangkan satu hari kemudian, Arema akan menyelesaikan verifikasi ke PT Liga Indonesia.
Untuk jabatan asisten pelatih, tetap dipegang Joko "Gethuk" Susilo yang baru saja mengikuti kursus kepelatihan lisensi A AFC.
Sejarah Arema
Arema Malang adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Mereka bermain di Stadion Gajayana dan Stadion Kanjuruhan, Kepanjen di Kabupaten Malang. Pusat latihan Arema berada di Lapangan Agrowisata Kota Batu yang memiliki lokasi di pegunungan berhawa sejuk, sementara homebase mereka terletak di Taman Rekreasi Sengkaling, Malang.
Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan Singo Edan. Arema telah dua kali menjadi juara Copa Indonesia. Sejak hadir di persepak bolaan nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa.Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania. Arema sendiri adalah singkatan dari Arek Malang. Arek dalam bahasa Indonesianya adalah Anak, jadi Arek Malang bisa juga berarti Anak Malang. Aremania adalah kelompok suporter yang sangat fantastis,menjunjung sportifitas dan memiliki loyalitas tinggi.Aremania pernah dinobatkan oleh PSSI sebagai kelompok suporter terbaik di Indonesia.
Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama. Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang. Arema kemudian menjelma menjadi semacam “subkultur” dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema adalah sebuah keniscayaan.
(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana -home base klub pemerintah itu- selalu disesaki penonton. Di mana Arema waktu itu ? Yang pasti, ia belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.
Adalah Acub Zaenal yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama. Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itu. “Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zainal saya undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden Denpasar,” ujar Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama. “You bikin saja (klub) Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub.
Beberapa hari setelah itu, Ir Lucky Acub Zaenal -putra Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal- mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya. “Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama. “Saya hanya punya pemain,” ujarnya. Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.
Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH-almarhum-No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,” ujar Ovan mengisahkan.
Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. “Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),”imbuh Ovan. Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang.
Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama Ovan Tobing dan Lucky Acub Zaenal mulai bekerja keras mengurus segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.Bahkan,gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Bandar Udara Abdul Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Pas Khas untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di barak. “TNI AU memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.
Sempat ada kendala, yakni masalah dana -masalah utama yang kelak terus membelit Arema. “Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai,” jelas Ovan saat mengantarnya ke Bandara Juanda. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.
Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M Basri, Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.