Kamis, 10 September 2009

AREMA DIKADALI


MALANG – Arema tampaknya tidak mau belajar dari kesalahan masa lalu. Kasus Gerrad Ambassa Guy, pemain Hongkong di era kepelatihan Miroslav Janu, yang hengkang sebelum memperkuat tim, kini terulang lagi.
Kali ini, Baihakki bin Khaizan, melakukan hal yang sama. Dia berjanji akan bergabung dengan Arema, nyatanya dia justru memilih skuad Persija Jakarta.
Bedanya, jika Ambassa sudah sempat berlatih bersama Arema, bahkan menerima uang muka kontrak konon mencapai Rp 200 juta, Baihakki, baru sebatas perjanjian lisan.
Sayangnya, Arema bisa bisa berbuat banyak untuk merebut Baihakki. Belum ada perjanjian hitam diatas putih, yang terjadi keduabelah pihak. Sementara Persija, justru sudah mendapat tanda tangan Baihakki, karena perwakilan mereka langsung datang ke Singapura, Rabu (9/9) kemarin. Bukan itu saja, Persija juga sudah memberikan uang muka Rp 250 juta untuk stopper timnas Singapura tersebut. Sementara Arema, baru memberi janji-janji lisan.
Lebih parah lagi, sumber Malang Post menyebutkan, Persija juga terus mendekati Mustafic Fachrudin, gelandang timnas Singapura, yang juga sudah janji mau bergabung dengan Arema.
’’Mudah-mudahan, apa yang ditunjukkan Noh Alam Syah, dilakukan Mustafic Fachrudin. Dia tetap punya komitmen gabung Arema,’’ ujar Mujiono Mudjito, Sekretaris Yayasan PS Arema, kepada Malang Post, kemarin.
Sayangnya, terkadang gentlement agreement saja tidak cukup, untuk merekrut pemain bola profesional. Sementara dari tiga pemain timnas Singapura, baru Noh Alam Syah saja yang sudah teken kontrak.
Apalagi agen ketiganya, Jaime Rojas juga menyebut jika deal antara Baihakki dan Mustafic, baru sebatas komitmen. Tidak ada kekuatan hukum yang bisa dijadikan dasar untuk mengklaim dua pemain itu milik Arema.
‘’Saya sedih Arema kalah dengan Persija soal Baihakki. Arema belum memberi DP ke Baihakki, sebab memang belum mampu memberinya. Kami kecewa Baihakki yang tidak seperti Noh Alam Syah bisa pegang komitmen dengan Arema,’’ ujar Mujiono.
Celakanya, ternyata selama ini perwakilan Arema sendiri mengaku belum pernah bertemu dengan Baihakki maupun Mustafic. Mereka hanya bertemu Noh Alam Syah.
Terpisah, Direktur Teknis Persija, Benny ‘Bendol’ Dolo justru tidak tahu menahu kalau Baihakki sudah teken kontrak. Tapi dia membenarkan kalau Baihakki beberapa kali menghubungi dia dan tertarik untuk membela Persija.
‘’Benar, aku tidak tahu kalau Baihakki sudah tanda tangan kontrak dengan Persija. Kalau sudah (teken), pastilah aku tahu. Karena semua pemain yang mau diikat kontrak, pasti lewat persetujuanku,’’ ujar Bendol.
Selain itu, Bendol juga tidak tahu jika Arema juga sudah melakukan pendekatan dengan Baihakki. Yang dia tahu, hanya Non Alam Syah saja yang sudah bergabung dengan Arema.
’’Sampai saat ini, aku masih tidak bisa melupakan Arema. Tidak mungkinlah aku merampok pemainnya, kalau aku tahu Baihakki sudah menerima sesuatu dari Arema. Tapi dimanapun juga, pemain profesional itu, tetap harus ada ikatan hitam diatas putih, baru bisa diklaim menjadi milik sebuah tim,’’ tegasnya.
Karena itulah, saat diinformasikan jika perjanjian Arema dengan Baihakki, baru sebatas lisan, Bendol menyebut sah-sah saja pemain itu melirik klub lain.
’’Tapi benar. Aku tidak tahu soal Baihakki. Termasuk hubungan dia dengan Arema. Kenapa Arema tidak tanya ke agennya saja. Kalau aku secara pribadi, memang suka dengan pemain itu. Apalagi dia juga sudah bilang, mau gabung Persija,’’ sebut Bendol yang mengaku berada di Jakarta.

Komentar :

ada 0 komentar ke “AREMA DIKADALI”

Posting Komentar